Thursday, July 21, 2011
Chicken With Plums
Chicken with Plums is a graphic novel written by Marjane Satrapi. It's about a brokenhearted tar musician, Nasser Ali Khan, who wants to end his life. The story is told mostly in flashbacks. Some scenes are tragic, some are wise, and a lot are funny! :)) enjoy.
Thursday, July 14, 2011
Hai, Miiko!
I'm not a comic addict. But this one is probably my favorite ever. It's a potential LOL comic about 5th grade girl's daily life with her friends. With a not-too-obvious love strory (ofcourse, they're only 11) that makes it not-too-drama (keeps me curious). Super funny. Haha. Enjoy :))
Monday, June 27, 2011
Kembang Api
Ibu begitu mencintaiku.
Pagi ini ibu bilang ia akan mengajakku melihat kembang api. Kata ibu, kembang api itu semburat warna-warni. Aku tak sabar menanti malam ini. Hingga tubuhku menggigil kelu. Ibu segera menghangatkanku. Ibu memang nomor satu.
Malam ini, ibu membawaku ke taman kota. Aku agak curiga. Taman itu seperti jelaga. Sepi tak ada suara. Terdapat pohon beringin ditengahnya. Ibu memintaku membuka baju. Pasti ini permainan seru. Aku pun menurut meski udara dingin menderu. Lalu ibu mengikatku di pohon beringin itu. Ia bilang aku boleh melihat kembang api ditubuhku. Berwarna biru dan ungu, yang aku dapat tadi pagi saat ibu meletakkanku di atas tungku.
Jadi begini caranya menyambut tahun baru.
Pagi ini ibu bilang ia akan mengajakku melihat kembang api. Kata ibu, kembang api itu semburat warna-warni. Aku tak sabar menanti malam ini. Hingga tubuhku menggigil kelu. Ibu segera menghangatkanku. Ibu memang nomor satu.
Malam ini, ibu membawaku ke taman kota. Aku agak curiga. Taman itu seperti jelaga. Sepi tak ada suara. Terdapat pohon beringin ditengahnya. Ibu memintaku membuka baju. Pasti ini permainan seru. Aku pun menurut meski udara dingin menderu. Lalu ibu mengikatku di pohon beringin itu. Ia bilang aku boleh melihat kembang api ditubuhku. Berwarna biru dan ungu, yang aku dapat tadi pagi saat ibu meletakkanku di atas tungku.
Jadi begini caranya menyambut tahun baru.
- Dalias Lisdiarum -
You can also read this on Jejakubikel
(Tema : 111 Kata Juni, Beringin)
Tuesday, June 21, 2011
Kelabu
Beranda ini kelabu, sejak hari itu. Kedua anakku tersedu disampingku, dadaku seperti dipalu.Dulu kami kompak, seperti serdadu. Kini kami masih sebuah keluarga. Masih bersama, menunggu suamiku pulang dari bekerja. Di beranda ini. Tapi tak pernah sama lagi.
***
"Aku sangat mencintaimu, Toro"
"Aku tau. Dan aku pun begitu, Mina. Masih mencintaimu"
"Bahkan setelah dua kali kamu menikah lagi"
"Kamu tau alasanku. Tidak ada yang mau menikahi mereka selain aku"
"Aku tidak keberatan. Aku akan melakukan hal yang sama jika jadi kamu"
***
Kedua putriku yang kembar siam segera menyambut Toro. Aku tersenyum dari beranda. Meredam kesedihan. Bagaimanapun Toro adalah pahlawan keluarga. Hanya dia yang mau menikahi kedua anak kami.
- Dalias Lisdiarum-
You can also read this on Jejakubikel
(Tema : 111 Kata Juni, Toro-Poligami dengan 2 anak)
Thursday, June 9, 2011
Thursday Night
Saturday, June 4, 2011
Cindy dan Joni
Tidak pernah ada baju yang bagus di lemari sejak aku resmi menikah. Ini semua bukan seleraku. Ah, toh aku berdandan demi pasanganku. Jika ia suka, aku tidak perlu khawatir. Jadi kupakai saja celana dan kemejaku seperti biasa.
"Joni, lama sekali pakai bajunya" ia memanggilku dari ruang duduk, sudah tersedia dua cangkir kopi di meja.
"Aku sudah memikirkannya, Joni. Kita akan mengadopsi anak"
"Tapi kita bisa punya anak sendiri! kamu yang tidak pernah mau"
"Tidak, Joni. Kita tidak bisa"
---
"Kini kamu sudah resmi menjadi pasanganku. Mulai sekarang namamu adalah Joni"
"Apa? panggilan kesayangan untukku kok nama laki-laki, mas?"
"Cindy, aku ini suamimu. Kamu harus nurut sama aku. Aku mau kamu jadi Joni"
"Joni, lama sekali pakai bajunya" ia memanggilku dari ruang duduk, sudah tersedia dua cangkir kopi di meja.
"Aku sudah memikirkannya, Joni. Kita akan mengadopsi anak"
"Tapi kita bisa punya anak sendiri! kamu yang tidak pernah mau"
"Tidak, Joni. Kita tidak bisa"
---
"Kini kamu sudah resmi menjadi pasanganku. Mulai sekarang namamu adalah Joni"
"Apa? panggilan kesayangan untukku kok nama laki-laki, mas?"
"Cindy, aku ini suamimu. Kamu harus nurut sama aku. Aku mau kamu jadi Joni"
- Dalias Lisdiarum -
Thursday, June 2, 2011
Belalang, Ilalang, Kau datang
Belalang, ilalang, kau datang.
Di siang terik bunga padi melayang.
Kita berjejakan di tanah tenang.
Membuat cincin dari benang.
Belalang, ilalang, kau hilang.
Di sore mendung menerawang.
Kulemparkan senyum di awang-awang.
Berdoa semoga kau kembali datang.
Belalang, ilalang, kau datang.
Di malam gerimis bertandang.
Kau tak sendirian, apa itu yang mengawang?
Sebilah tajam menggigil di tubuhku yang gamang
Belalang, ilalang, kau selalu datang.
Di pagi pun ketika aku tak membayang.
Kau tertawa bersama seorang pawang.
Mencoba mengusirku dari padang ilalang.
- Dalias Lisdiarum -
Subscribe to:
Posts (Atom)