Ikatan bagiku hanya ruang kubus tanpa pintu.
Dimana aku hanya akan duduk membatu, sedang kamu sibuk
menata lampu.
Kamu bilang “akan kubuat indah untukmu”. Aku bilang “aku
hanya ingin sebuah pintu”.
--
Dua tahun berlalu sejak kejadian itu. Mataku tertuju padamu.
Kamu menangis dengan pisau ditanganmu, kemarahanmu memburu. Darah membuncah
dari dalam tubuhku. Lalu semua hilang kecuali suaramu. Kamu mendudukanku di
tempat tidurmu, berjanji bahwa kamu tak akan membiarkanku menjadi debu. Kamu
memandikanku dengan air yang tidak biasa, membuat tubuhku membeku.
--
Angin datang membuyarkan buku-buku manteramu. Memadamkan
lilin-lilin yang menyerupai lampu, yang selalu kau tata mengelilingi tubuhku. Pintu
terbuka, yang selama ini kutunggu. Relakan aku, kekasihku, aku hanya hantu.
- Dalias Lisdiarum -
No comments:
Post a Comment